Oleh: Dr. Tri Mulyono, M.Pd. &
Dr. Yoga Prihatin, M.Pd.
Istilah menulis bisa diartikan secara umum dan secara khusus. Secara umum menulis berati membuat berbagai bentuk karya tulis. Aktifitas seseorang untuk menghasilkan artikel, makalah, ringkasan, laporan, cerpen, dan novel disebut menulis.
Artikel adalah tulisan pendek yang dibuat untuk dipublikasi di koran, jurnal, atau media massa yang lain. Makalah adalah tulisan pendek yang sengaja ditulis untuk dipresentasikan di forum seminar atau yang lain. Ringkasan adalah bentuk ringkas tulisan yang panjang.
Laporan adalah tulisan yang sengaja ditulis untuk melaporkan hasil kerja tertentu, seperti penelitian. Cerpen merupakan tulisan fiksi yang menyajikan sejumlah tokoh dengan permasalahan tertentu. Karya fiksi yang panjang, yang menyajikan permasalahan sejumlah tokoh yang mengalami perubahan nasib tertentu disebut novel.
Orang yang meghasilkan berbagai tulisan semacam itu tulisan disebut penulis. Sementara itu, istilah tulisan untuk menyebut sebuah karya yang dihasilkan seorang penulis.
Secara khusus, menurut Slamet Suseno menulis berarti membuat karya tulis berdasarkan tulisan, karangan, atau pernyataan gagasan orang lain. Berarti tulisan nonfiksi, karena menulis untuk menghasilkan karya fiksi dinamakan mengarang. Membuat artikel disebut menulis. Membuat makalah dan laporan penelitian seperti skripsi juga menulis. Kegiatan menulis yang menghasilkan tulisan itu, ciri-cirinya sangat jelas. Semua tulisan terdapat di dalamnya daftar pustaka, misalnya berupa sejumlah buku sebagai bahan kompilasi untuk menghasilkan karya baru.
Menurut Budi Darma menulis itu sulit, karena aktivitasnya harus dilakukan dengan mengikuti kaidah yang ada. Baik kaidah umum maupun kaidah khusus. Menulis skripsi misalnya, harus dilakiukan dengan mengikuti kaidah umum seperti EYD dan tata bahasa baku.
Menulis skripsi juga harus dilakukan dengan mengikuti kaidah khusus berupa Pedoman Penulisan Skripsi yang bersifat selingkung. Artinya, pedoman penyulisan skripsi fakultas tertentu, prodi tertentu, akan berbeda dengan pedoman yang sama yang berlakudi fakultas atau prodi yang lain.
Di dalam buku Agar Menulis-Mengarang Menjadi Gampang, Andrias Harefa menyebutkan bahwa agar menulis yang sulit itu menjadi gampang maka penulisnya harus mempunyai tiga hal: visi, motivasi, dan komitmen. Yang dimaksud visi adalah impian, seperti seorang dosen yang menulis karena ingin menjadi professor.
Motivasi adalah keinginan yang kuat. Menurut Yudiono KS, motivasi menulis paling tidak meliputi motivasi tugas, motivasi komersial, dan motivasi intelektual. Motivasi tugas seperti mahasiswa yang menulis laporan kareba mendapatkan tugas dari dosennya.
Motivasi komersial berarti menulis karena menginginkan imbalan. Menulis buku karena mengharapkan mendapatkan royalti, berarti menulis karenamotivasi komersial. Motivasi inteleksual dapat dicontohkan seperti apa yang dilakukanpara guru besar. Mereka menulis artikel ilmiah yang kemudian dipublikasikan ke jurnal bereputasi karena motivasi intelektual, karena mereka bukan mendapatkan honorarium ketika tulisannya dimuat malainkan justru harus membayar.
Komitmen berarti teguh janji yang dalam bahasa agama disebut istiqomah. Ketika kita sudah berkomitmen akan menulis artikel satu semester satujudul, berarti kita harus menghasilkan satu judul dalam satu semesternya. Jika satu semester menghasilkan dua artikel, maka pada semester berikutnya boleh tidak menulis artikel. Dengan begitu setiap semesternya dihasilkan satu artikel sesuai dengan janji sendiri.