Provinsi NTB Berhasil Turunkan Angka Stunting hingga 8,1 Persen, Tertinggi di Indonesia

Kepala Dinas Kesehatan NTB, Dr. dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS

Media Analis Indonesia, Jakarta –Provinsi NTB berhasil menurunkan angka stunting hingga 8,1 persen, menjadikannya Provinsi dengan progres tertinggi di Indonesia. Capaian ini didasarkan pada Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI bersama BKPK (Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan).

Data menunjukkan angka stunting NTB turun menjadi 24,6 persen, menurun 8,1 persen dibandingkan dengan survei sebelumnya pada tahun 2022. Pada Jum’at 22 Maret 2024.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan hasil survei ini saat rapat evaluasi target prevalensi stunting/tengkes pada Selasa (19/3/2024) di Istana Wapres.

Penjabat Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, menyambut baik capaian tersebut, menyebutnya sebagai penyemangat untuk menurunkan angka stunting lebih lanjut di masa mendatang.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan NTB, Dr. dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS, menjelaskan bahwa penurunan stunting di NTB berkat intervensi sensitif dan spesifik yang dilakukan Pemerintah Provinsi. Salah satu langkah penting adalah dukungan bagi seluruh Kabupaten/Kota dalam mencapai 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yang merupakan salah satu faktor penentu stunting.

Selain itu, intervensi spesifik lainnya termasuk Gerakan Bakti Stunting terintegrasi pada program “Jumat Salam”, pemberian makanan tambahan, imunisasi, penguatan data rutin, pelatihan Kader Posyandu, hingga edukasi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di berbagai tingkatan.

Dengan berbagai strategi tersebut, Pemerintah menargetkan penurunan angka prevalensi stunting Indonesia menjadi 14 persen pada tahun 2024, dengan melibatkan peran multi-sektor dan mengedepankan kolaborasi serta sinergi antara semua pemangku kepentingan dari tingkat nasional hingga desa/kelurahan.
(Yyt)