Media Analis Indonesia, Jakarta – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas YARSI Jakarta mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Bimbingan Teknis Pengelolaan Aset Desa” kepada seluruh perangkat desa di wilayah Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 27 Februari 2024,
Program pengabdian ini dilaksanakan secara luring, yang diikuti para perwakilan perangkat desa dari bagian keuangan (Kaur keuangan)
Dari 7 desa yang masuk wilayah Kecamatan Cimenyan yakni, Desa Ciburial, Desa Mekarsaluyu, Desa Cimenyan, Desa Mandalamekar, Desa Cikadut, Desa Sindanglaya dan Desa Mekarmanik.
Setiap desa mendapat perwakilan sebanyak dua orang, total peserta secara keselurahan berjumlah 14 orang.
Kegiatan ini dimulai pada pukul 08.00 WIB, yang bertempat di aula desa Ciburial, Kegiatan ini diinisiasi oleh Ibu Wakil Dekan III FEB YARSI yang juga sebagai ketua pelaksana program kegiatan yakni, Ibu Hesty Juni Tambuati Subing, SE., M.Ak., Ak.
Dalam kegiatan ini juga menghadirkan dua orang narasumber, yang terdiri dari satu orang dosen FEB Universitas Yarsi yakni Hesty Juni Tambuati Subing, SE., M.Ak., Ak. dan satu narasumber lainnya dari Universitas Widyatama yakni Bapak Dr. Khairul Saleh.
Sebelumnya FEB Universitas Yarsi dan FEB Universitas Widyatama telah menandatangani perjanjian kerjasama (MoA) dan program ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari MoA tersebut, yakni melaksanakan kolaborasi pengabdian kepada masyarakat.
Pemaparan materi yang disampaikan oleh narasumber pertama yaitu Ibu Hesty Juni Tambuati Subing, SE., M.Ak., Ak. memberikan pemaparan tentang dasar-dasar akuntansi dan tata cara perhitungan akuntansi terkait aset desa, lalu dilanjutkan oleh narasumber kedua Bapak Dr. Khairul Shaleh, SE.M.Sc., AAP-A mengenai pengelolaan dan pelaporan aset desa serta masalah yang sering timbul dalam pengelolaan aset desa dan dilanjutkan dengan praktek yang dilakukan oleh para peserta PKM. Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab, evaluasi hasil akhir dan pengisian kuesioner untuk melihat pemahaman dan tanggapan peserta setelah mengikuti kegiatan PKM.
“Kuesioner yang dibagikan menunjukkan dampak dari kegiatan ini, dengan nilai rata-rata yang diperoleh dari kuesioner sebelum kegiatan ini adalah 38%. Artinya, nilai ini menunjukkan sebelum kegiatan PKM dilaksanakan, hanya sebagian kecil perangkat desa di Kecamatan Cimenyan yang mengetahui dan memahami tentang cara mengelola aset desa,” terang Hesty.
“Setelah kegiatan ini dilakukan, nilai rata-rata hasil angket sebesar 75%. Artinya, ini dikategorikan hampir seluruhnya sudah mengetahui dan memahami pengelolaan aset desa,” sambung Hesty.
Sementara itu Dr Khairul Shaleh mengatakan, dari kegiatan PKM melalui pengelolaan aset desa pada perangkat desa bagian keuangan (Kaur Keuangan) di Kecamatan Cimenyan dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan literasi serta pemahaman para perangkat desa meningkat dalam menyusun laporan keuangan.
Para perangkat desa tersebut juga mampu mengelola aset desa dengan aplikasi yang mempermudah proses pencatatan.
“Hal ini terlihat dari hasil Pre-Test dan Post-Test yang meningkat 37%. Respon peserta terhadap kegiatan pengelolaan aset desa sangat antusias dan menunjukkan semangat serta produktivitas aktivitas yang cukup tinggi,” pungkas Khairul Shaleh.(*/hel)