Jakarta, MAI – Latihan pertolongan dan evakuasi medis (casevac) serta latihan angkut barang/penumpang dari kapal ke helikopter (winching exercise) dilakukan oleh prajurit TNI Angkatan Laut pengawak KRI Diponegoro-365 bersama prajurit Angkatan Udara Lebanon (LAF-AF) saat berlayar di Laut Mediterania.
Dalam siaran resmi yang dirilis Dinas Penerangan Komando Armada (Koarmada) II TNI AL yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, latihan ini merupakan tindak lanjut dari mandat Pasukan Pemeliharaan PBB di Lebanon (UNIFIL) kepada Satuan Tugas Maritim-nya untuk memberikan pelatihan kepada prajurit Angkatan Laut Lebanon guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka.
Komandan KRI Diponegoro-365, Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu, menjelaskan bahwa latihan tersebut, yang dilaksanakan pada Selasa (7/5), tidak hanya memenuhi mandat dari PBB, tetapi juga mempererat hubungan antara TNI AL dan tentara Lebanon.
“Penunjukan KRI Diponegoro-365 dalam kegiatan tersebut merupakan pengakuan dan kepercayaan dari MTF UNIFIL atas profesionalisme TNI,” ujar Wirastyo seperti yang dikutip dari siaran resmi yang sama.
Dalam latihan tersebut, LAF-AF menggunakan Helikopter Bell 212 dengan callsign Phoenix untuk terbang rendah di atas geladak KRI Diponegoro-365. Kru helikopter, yang terdiri dari prajurit LAF-AF, kemudian menurunkan alat bantu stretcher dan rescuer untuk melakukan simulasi mengangkut korban yang membutuhkan pertolongan pertama.
Di geladak kapal, tepat di bawah helikopter yang terbang rendah, tim medis dari KRI Diponegoro-365 siap mengangkut korban yang akan dievakuasi oleh helikopter, serta memastikan korban dievakuasi dengan aman.
KRI Diponegoro-365, yang menjadi bagian dari Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-O UNIFIL sejak akhir 2023, bertugas menjaga perairan Lebanon bersama Angkatan Laut dari negara-negara anggota MTF UNIFIL seperti Italia, Yunani, dan Bangladesh.
Satgas MTF di Lebanon bertanggung jawab atas pemeliharaan perdamaian di sepanjang perbatasan Lebanon dan Israel bersama satuan tugas lainnya, termasuk Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Mayoritas prajurit TNI yang terlibat dalam UNIFIL bertugas di darat, sementara Satgas MTF bertanggung jawab atas operasi di laut, termasuk patroli perairan, pengamanan perbatasan, pencegahan penyelundupan senjata ilegal, dan penyelenggaraan pelatihan untuk prajurit Angkatan Laut Lebanon. (*)