Pertolongan Allah: Antara Perspektif Manusia dan Ilahi

PERTOLONGAN Allah adalah janji-Nya yang pasti bagi hamba-Nya yang beriman dan sabar. Meskipun terkadang kita merasa pertolongan-Nya tidak segera datang, percayalah bahwa Allah Maha Mengetahui kapan waktu yang tepat bagi kita. Ketika kita merasa putus asa, itu adalah ujian iman yang Allah berikan untuk menguji kesabaran dan keikhlasan kita. Ingatlah bahwa tiada sesuatu pun yang terjadi di dunia ini tanpa seizin-Nya. Dalam kesabaran dan keyakinan kita, pertolongan-Nya akan datang pada saat yang paling tepat, membawa rahmat dan kemudahan dalam menjalani kehidupan ini. Teruslah berdoa dan berserah diri kepada-Nya, karena hanya pada-Nya lah kita akan mendapatkan kekuatan sejati.

Terdapat beberapa hadits yang menggarisbawahi pentingnya kesabaran dan keyakinan terhadap pertolongan Allah. Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah.

“Rasulullah bersabda: ‘Sesungguhnya Allah berfirman: Barangsiapa yang menentang wali-Ku, maka Aku serukan perang kepada-Nya. Dan tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada kewajibannya. Dan hamba-Ku senantiasa mendekati-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Apabila Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, dan penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, dan tangannya yang ia gunakan untuk memukul, dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Dan jika ia memohon-Kepada-Ku, pasti Aku akan memberikannya, dan jika ia memohon perlindungan-Kepada-Ku, pasti Aku akan memberinya perlindungan.'” (HR. Al-Bukhari)

Hadits ini menegaskan bahwa Allah memberikan pertolongan-Nya kepada hamba-Nya yang beriman dan sabar, meskipun pada saat-saat tertentu pertolongan tersebut tidak datang dengan segera. Kepercayaan dan kesabaran dalam menunggu waktu yang tepat adalah bagian dari iman dan kepatuhan kepada Allah.

Pertolongan Allah adalah anugerah yang tak terhingga, dan apa pun yang diberikan-Nya kepada kita adalah yang terbaik. Namun, perlu diingat bahwa pandangan Allah tentang yang terbaik mungkin berbeda dengan apa yang kita anggap terbaik bagi diri kita sendiri. Manusia seringkali terbatas dalam pemahaman dan pandangan, sedangkan Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui segala sesuatu. Mungkin apa yang kita anggap sebagai kegagalan atau kesulitan adalah bagian dari rencana-Nya yang lebih besar, yang mengandung hikmah dan kebaikan yang belum kita ketahui. Oleh karena itu, dalam setiap cobaan dan kesulitan, mari kita tetap berserah kepada Allah dan yakin bahwa apa pun yang Dia berikan adalah yang terbaik bagi kita, meskipun mungkin sulit untuk kita pahami pada saat itu. Dalam kesabaran dan ketundukan kita, kita akan menemukan kedamaian dan keberkahan yang Allah janjikan kepada hamba-Nya yang bertakwa. (Namid N Ahnami)