Media Analis Indonesia.Mataram – Pejabat (PJ) Gubernur Nisa Tenggara Barat (NTB), Hassanudin, menekankan pentingnya sosialisasi masif menjelang pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahap II. Pernyataan ini disampaikan saat menerima kunjungan silaturahmi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Dr. dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM.MARS., beserta jajaran pimpinan instansi kesehatan terkait di ruang kerjanya pada Selasa 16 Juli 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Hassanudin menginstruksikan Dinas Kesehatan NTB dan instansi terkait untuk mengintensifkan upaya sosialisasi PIN Polio Tahap II yang akan diselenggarakan secara serentak di 27 provinsi. “Sosialisasi yang masif sangat penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Tujuan utamanya adalah melindungi anak-anak dan balita NTB dari ancaman penyakit polio,” tegas Hassanudin.
Pj Gubernur juga menekankan pentingnya edukasi menyeluruh tentang berbagai penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak dan balita. Menurutnya, kesehatan masyarakat merupakan modal utama dalam menghadapi bonus demografi yang diprediksi terjadi pada tahun 2030 hingga 2040.
“Untuk menyiapkan masyarakat memasuki bonus demografi, kita harus memulai dari kesehatan yang baik,” ujar pria kelahiran 7 September 1965 ini. Ia menambahkan bahwa Dinas Kesehatan Provinsi NTB dan instansi terkait harus konsisten memberikan edukasi serta pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat NTB.
Sementara itu, Dr. Lalu Hamzi Fikri menyampaikan laporan persiapan pelaksanaan PIN Polio Tahap II di NTB. Ia menegaskan bahwa pihaknya siap melaksanakan arahan Pj Gubernur untuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting di bidang kesehatan, termasuk Direktur RSUD Provinsi NTB, Direktur RS Mandalika, Direktur RS Mata, Direktur RSJ Mutiara Sukma, Direktur RS HL. Manambai Abdulkadir, serta Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik NTB.
Dengan adanya instruksi tegas dari Pj Gubernur Hassanudin, diharapkan pelaksanaan PIN Polio Tahap II di NTB dapat berjalan sukses dan mencapai target yang diinginkan, sehingga dapat melindungi generasi muda NTB dari ancaman penyakit polio.
(Yyt)